9:33 PM
Bacaan Renungan Harian: Membedakan Firman Tuhan dari Perkataan manusia

Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Kilat dari Timur,

Saudara-saudari, semoga engkau sekalian memiliki damai sejahtera di dalam Tuhan! Syukur atas kasih karunia Tuhan sehingga kita dapat berjumpa lagi.

Baru-baru ini ada beberapa saudara-saudari yang telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa sementara menyelidiki pekerjaan-Nya pada akhir zaman, dan mereka semua merasa bahwa firman Tuhan ini berotoritas dan berkuasa, dan bahwa firman Tuhan ini sepenuhnya menelanjangi kerusakan yang terletak paling dalam di hati kita. Saudara-saudari ini juga merasa bahwa firman Tuhan ini dapat memecahkan kesulitan dan kebingungan nyata kita serta memberi kita makanan rohani yang kita butuhkan dalam hidup kita, ditambah firman ini memungkinkan kita untuk memahami begitu banyak kebenaran yang tidak kita pahami sebelumnya. Setelah menjalani periode pencarian dan penyelidikan, beberapa orang telah menegaskan dalam hati mereka bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan sendiri, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali. Namun demikian, ada beberapa saudara-saudari lainnya yang percaya bahwa perkataan dari tokoh-tokoh rohani yang besar di dunia keagamaan juga mengandung pencerahan dan penerangan dari Roh Kudus, bahwa perkataan para tokoh tersebut memberikan orang manfaat rohani dan sejalan dengan kebenaran. Jadi, mereka tidak berani mengkonfirmasi apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa itu benar-benar firman Tuhan atau bukan. Fakta bahwa kita memiliki kebingungan seperti ini berarti bahwa kita tidak mengenali firman Tuhan, bahwa kita tidak dapat dengan jelas membedakan perbedaan mendasar antara firman Tuhan dan perkataan para tokoh rohani. Jika kita tidak dapat membedakan antara perkataan para tokoh rohani dan firman Tuhan, kita akan menjadi lebih rentan untuk mengikuti dan memuja seseorang serta memperlakukan firman Tuhan seolah-olah itu adalah perkataan manusia, dan kemudian hal itu akan membuat kita lebih mungkin kehilangan keselamatan dari Tuhan. Jelas bahwa amat penting bagi masing-masing diri kita untuk memahami hal ini. Persekutuan hari ini adalah tentang "bagaimana membedakan firman Tuhan dan perkataan manusia"—kiranya Tuhan mencerahkan dan membimbing persekutuan kita.

Kita semua tahu bahwa Tuhan telah mengucapkan banyak perkataan sejak memulai pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, dan terlepas dari apakah firman itu disampaikan oleh para nabi atau diucapkan secara langsung oleh Tuhan sendiri, itu semua adalah firman Tuhan. Firman itu semuanya adalah kebenaran, jalan, dan hidup, dan semuanya merupakan pengungkapan watak Tuhan serta apa yang Dia miliki dan siapa Dia itu. Firman ini bisa menjadi kehidupan manusia. Namun perkataan para tokoh rohani atau orang yang dipakai Tuhan hanyalah pemahaman mereka tentang firman Tuhan sendiri; beberapa perkataan tokoh rohani tersebut berupa surat-surat yang mereka tulis berkaitan dengan beban yang mereka tanggung bagi gereja, dan beberapa perkataan mereka lainnya adalah apa yang telah mereka alami atau pahami secara pribadi dari mengalami firman Tuhan. Semua perkataan ini bukanlah kebenaran, dan bahkan jika perkataan para tokoh rohani ini sejalan dengan kebenaran, bahkan jika perkataan ini benar dan memberikan manfaat rohani dan keuntungan bagi sesama manusia, perkataan para tokoh rohani ini pada dasarnya berbeda dari firman Tuhan dan tidak dapat diucapkan pada waktu yang bersamaan dengan firman Tuhan. Sebagaimana yang difirmankan oleh Tuhan Yang Mahakuasa: "Perkataan Tuhan tidak dapat diucapkan sebagai perkataan manusia, apalagi perkataan manusia diucapkan sebagai perkataan Tuhan. Manusia yang dipakai Tuhan bukanlah Tuhan yang berinkarnasi, dan Tuhan yang berinkarnasi bukanlah manusia yang dipakai Tuhan. Ada perbedaan substansial dalam hal ini. … Bagaimana mungkin perkataan Tuhan disamakan dengan perkataan manusia yang telah mendapatkan pencerahan? Firman Tuhan yang berinkarnasi memulai zaman yang baru, membimbing seluruh umat manusia, mengungkapkan misteri, dan mengarahkan manusia menuju zaman yang baru. Pencerahan yang diperoleh manusia hanyalah pengalaman atau pengetahuan semata. Pencerahan ini tidak dapat membimbing seluruh umat manusia menuju zaman baru atau mengungkapkan misteri Tuhan itu sendiri. Bagaimanapun juga, Tuhan tetaplah Tuhan dan manusia tetaplah manusia. Tuhan memiliki hakikat Tuhan dan manusia memiliki hakikat manusia. Jika manusia menganggap perkataan yang diucapkan Tuhan hanya sebagai pencerahan dari Roh Kudus, dan menganggap perkataan para rasul dan nabi sebagai perkataan yang diucapkan langsung oleh Tuhan, manusia itu salah" (Prakata, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Jadi apa perbedaan mendasar antara firman Tuhan dan perkataan manusia? Mari kita selidiki hal ini dalam persekutuan bersama-sama.

1. Firman Tuhan dapat memulai atau mengakhiri zaman, tetapi perkataan manusia hanya dapat masuk ke dalam pengalaman dan pemahaman pribadi mereka tentang dasar pekerjaan dan firman Tuhan–perkataan manusia tidak dapat melampaui ruang lingkup pekerjaan dan firman Tuhan.

Kita semua tahu bahwa Tuhan adalah Pencipta, bahwa Dia adalah kebenaran, jalan, dan hidup, dan bahwa Dia berkuasa atas segala sesuatu. Hanya firman Tuhan yang dapat memulai zaman yang baru atau mengakhiri zaman yang lama. Tuhan Yahweh membukakan Zaman Hukum Taurat, dan memberitahukan Hukum Taurat dan perintah melalui Musa untuk membimbing kehidupan manusia di muka bumi. Dia juga memberi tahu umat manusia bagaimana mereka hendaknya takut akan Yahweh, bagaimana melayani Tuhan, bagaimana mempersembahkan korban; Dia memberi tahu manusia bagaimana mereka hendaknya berinteraksi satu sama lain, dan etika serta akal sehat apa yang seharusnya mereka miliki. Firman Tuhan Yahweh pada Zaman Hukum Taurat menunjukkan prinsip-prinsip yang jelas dan arahan yang jelas bagi umat manusia, yang memungkinkan manusia untuk menjalankan kehidupan yang teratur dan tertib di muka bumi. Tidak ada orang yang bisa mengeluarkan hukum dan perintah seperti itu, hanya Tuhan saja yang bisa. Ketika Zaman Kasih Karunia tiba, Tuhan sendiri berinkarnasi dan menjadi Tuhan Yesus, dan melakukan langkah pekerjaan untuk menebus umat manusia di atas dasar pekerjaan Zaman Hukum Taurat. Tuhan Yesus mengungkapkan jalan pertobatan dan mengajarkan manusia tentang bagaimana mengaku dosa dan bertobat; Dia menunjukkan kepada orang-orang dari Zaman Kasih Karunia jalan yang harus mereka masuki. Sebagai contoh, Tuhan menghendaki kita untuk memikul salib kita sendiri dan mengikuti Tuhan, dan juga untuk mengasihi Dia dengan segenap hati dan pikiran kita, untuk menjadi rendah hati, toleran, dan mengampuni dalam berinteraksi dengan orang lain, dan untuk mengasihi orang lain sebagaimana kita mengasihi diri kita sendiri. Perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini adalah hal-hal yang tidak pernah diucapkan oleh Tuhan pada Zaman Hukum Taurat; perkataan Tuhan Yesus lebih baru, lebih tinggi dan merupakan hal-hal yang tidak bisa diucapkan oleh manusia mana pun. Sekarang Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman dan mengucapkan jutaan kata—Dia telah melakukan langkah pekerjaan menghakimi dan mentahirkan umat manusia dengan firman-Nya di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan dan menghakimi esensi rusak dan watak pemberontak kita, memberikan kita pemahaman yang benar tentang watak rusak kita sendiri serta fakta dan kebenaran tentang kerusakan kita oleh Iblis. Firman Tuhan Yang Mahakuasa juga menunjukkan kepada kita jalan penerapan dan jalan masuk ke Zaman Kerajaan dan jalan untuk mengubah watak kita yang rusak. Ini mencakup bagaimana membangun hubungan yang benar dengan Tuhan, bagaimana meneduhkan hati kita di hadirat Tuhan, bagaimana tunduk kepada-Nya, bagaimana mengejar pengetahuan tentang Tuhan, bagaimana melayani sesuai dengan kehendak-Nya, bagaimana berupaya untuk menjadi pemenang, apa arti perubahan watak dan bagaimana mencapai perubahan watak. Tidak hanya itu, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa juga telah mengeluarkan perintah dan ketetapan administratif pada Zaman Kerajaan, yang memungkinkan kita untuk memiliki pemahaman yang sejati tentang watak Tuhan yang benar dan kudus. Firman yang diucapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan, dan itu adalah firman yang sebelumnya tidak pernah diucapkan oleh Tuhan. Terlebih lagi, itu adalah firman yang tidak bisa diucapkan oleh manusia yang rusak. Saudara-saudari, kita dapat melihat dari firman Tuhan Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa bahwa firman Tuhan adalah firman yang memulai dan mengakhiri zaman—itu adalah firman yang memberikan kita jalan penerapan yang baru.

Namun perkataan manusia berbeda—perkataan manusia tidak dapat mengakhiri zaman yang lama atau memulai zaman yang baru. Perkataan manusia hanya bisa berupa diskusi tentang pandangan dan pemahaman pribadi mereka dalam lingkup pekerjaan dan firman Tuhan agar pengikut Tuhan dapat memahami firman-Nya dengan lebih baik dan menyesuaikan penerapan mereka dengan tepat. Seperti yang Daud katakan dalam Mazmur 34:11, "Kemarilah anak-anak, dengarkan aku: aku akan mengajarkan kepadamu takut akan Yahweh." Kita dapat melihat dari sini bahwa pada Zaman Hukum Taurat, perkataan manusia hanya menegakkan pekerjaan Tuhan bagi Zaman Hukum Taurat, memungkinkan orang lain untuk mencapai rasa takut akan Tuhan Yahweh dan mengikuti jalan-Nya. Perkataan manusia tidak melampaui ruang lingkup pekerjaan dan firman Tuhan Yahweh. Pada Zaman Kasih Karunia, ada para rasul dan murid seperti Petrus, Matius, Markus, dan Paulus, serta beberapa tokoh rohani yang lebih baru. Mereka semua menulis surat dan memberikan khotbah untuk menasihati orang dalam lingkup pekerjaan dan firman Tuhan Yesus, menggunakan pengalaman dan pemahaman mereka sendiri untuk mendukung saudara-saudari mereka, mengajarkan orang bagaimana melakukan firman Tuhan Yesus, hingga mereka bisa menyaksikan pekerjaan penebusan Tuhan Yesus dan menyebarkan keselamatan-Nya. Jelas, terlepas dari apakah mereka adalah orang-orang dari Perjanjian Lama yang dipakai oleh Tuhan, atau rasul atau murid Tuhan Yesus dari Perjanjian Baru, atau tokoh rohani baru-baru ini, mereka semua hanya bekerja sama dengan Tuhan dan menegakkan pekerjaan Tuhan pada zaman tersebut. Mereka tidak dapat melampaui ruang lingkup pekerjaan dan firman Tuhan pada saat itu. Sebagaimana Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, "Manusia mengungkapkan pengalamannya sementara Tuhan mengungkapkan keberadaan-Nya—keberadaan ini adalah watak-Nya yang melekat dan berada di luar jangkauan manusia. Pengalaman manusia adalah penglihatan dan pengetahuannya yang diperoleh berdasarkan pengungkapan Tuhan tentang keberadaan-Nya. Penglihatan dan pengetahuan ini disebut keberadaan manusia. Keduanya diungkapkan atas dasar watak manusia yang melekat dan kualitas yang sebenarnya. Karena itu, keduanya disebut juga keberadaan manusia" ("Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Pekerjaan yang mereka lakukan hanyalah mempersiapkan sebuah jalan yang tepat bagi Tuhan sendiri atau melanjutkan satu aspek tertentu dalam pengelolaan yang Tuhan sendiri kerjakan di muka bumi. Dalam diri mereka sendiri, orang-orang ini tidak mampu melakukan pekerjaan yang lebih besar di dalam pengelolaan-Nya, dan mereka juga tidak dapat membuka jalan keluar yang baru, apalagi menyimpulkan seluruh pekerjaan Tuhan dari zaman sebelumnya. Oleh karena itu, pekerjaan yang mereka lakukan hanyalah merepresentasikan makhluk ciptaan yang menjalankan fungsinya dan tidak dapat merepresentasikan Tuhan itu sendiri yang mengerjakan pelayanan-Nya" ("Misteri Inkarnasi (1)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Saudara-saudari, persekutuan di atas dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa firman Tuhan dapat membukakan zaman yang baru dan mengakhiri zaman yang lama; firman Tuhan juga dapat memberikan manusia jalan penerapan yang lebih baru dan lebih tinggi. Sebaliknya, perkataan manusia tidak dapat memulai zaman yang baru, tetapi dapat dipersekutukan dengan sudut pandang dan pemahaman mereka sendiri berdasarkan perkataan Tuhan; dengan cara ini mereka dapat melayani saudara-saudari, tetapi tidak peduli betapa mulianya, betapa dalamnya pengalaman dan pemahaman mereka, mereka tidak dapat melangkah keluar dari batasan pekerjaan dan firman Tuhan. Ini adalah satu perbedaan yang sangat jelas dan substantif antara firman Tuhan dan perkataan manusia.

2. Firman Tuhan dapat mengungkapkan misteri Tuhan sendiri, tetapi perkataan manusia tidak dapat menyingkapkan misteri apa pun.

Segala macam misteri seperti kisah inti pekerjaan Tuhan, rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya, pekerjaan apa yang akan Dia lakukan di masa depan, dan bagaimana cara masuk ke dalam kerajaan surga adalah hal-hal yang hanya diketahui oleh Tuhan sendiri, dan hanya Tuhan sendiri yang dapat menyingkapkannya. Kita manusia hanyalah makhluk yang sangat kecil, makhluk fana yang tidak mungkin menyelidiki persoalan alam rohani, dan kita bahkan kurang mampu menyingkapkan misteri Tuhan. Jika Tuhan sendiri tidak menyingkapkan misteri-Nya, kita manusia tidak akan pernah bisa memahaminya. Sebagaimana yang dikatakan dalam Ulangan 29:29, "Hal-hal rahasia adalah milik Yahweh, Tuhan kita; tetapi hal-hal yang dinyatakan adalah milik kita dan anak-anak kita selama-lamanya." Ayat ini memberi tahu kita bahwa hanya Tuhan yang mengetahui hal-hal rahasia, bukan manusia, dan bahwa manusia hanya dapat memahami konotasi hal-hal rahasia tersebut setelah disingkapkan oleh Tuhan. Sama seperti Kitab Maleakhi dalam Perjanjian Lama yang dengan jelas menubuatkan bahwa Elia akan datang sebelum Tuhan, tetapi ketika Elia datang tidak ada yang mengenalinya. Misteri ini tidak terungkap sampai setelah Tuhan Yesus datang, dan baru pada saat itulah orang tahu bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia yang telah dinubuatkan. Selain itu, Tuhan Yesus menyingkapkan misteri kerajaan surga, seperti "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17), dan "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga" (Matius 7:21). Hanya dari misteri yang disingkapkan oleh Tuhan Yesus kita bisa memahami bahwa hanya mereka yang benar-benar bertobat dan menjadi orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Jika Tuhan Yesus tidak mengungkapkan misteri kerajaan surga, tidak mungkin kita bisa memahami kehendak dan persyaratan Tuhan, dan akan sangat sulit bagi kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman, dan Dia tidak hanya telah menggenapi semua nubuat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus, tetapi Dia juga telah membukakan bagi umat manusia semua misteri penting yang berkaitan dengan rencana pengelolaan Tuhan. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, "Pekerjaan yang sudah Kukelola selama ribuan tahun hanya disingkapkan sepenuhnya kepada manusia di akhir zaman. Baru sekaranglah Kubukakan sepenuhnya misteri pengelolaan-Ku kepada manusia. Manusia mengetahui tujuan pekerjaan-Ku dan, terlebih lagi, telah memperoleh pemahaman mengenai seluruh misteri-Ku. Aku pun sudah memberitahukan kepada manusia segala sesuatu tentang tempat tujuan yang dirisaukannya. Sudah kubukakan bagi manusia seluruh misteri-Ku yang sebelumnya tersembunyi selama lebih dari 5.900 tahun" ("Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Tahap pekerjaan ini akan menjelaskan kepadamu hukum Yahweh dan penebusan Yesus, dan pada prinsipnya demikian agar engkau dapat memahami seluruh rencana pengelolaan pekerjaan Tuhan selama enam ribu tahun, dan menghargai seluruh makna dan hakikat rencana pengelolaan enam ribu tahun ini, serta memahami tujuan semua pekerjaan yang dilakukan Yesus dan firman yang diucapkan-Nya, bahkan memahami kepercayaanmu yang membabi-buta dan pemujaanmu terhadap Alkitab. Semua ini akan membuatmu mengerti. Engkau akan mulai memahami baik pekerjaan yang dilakukan Yesus, maupun pekerjaan Tuhan pada masa kini; engkau akan memahami dan memperhatikan semua jalan, kebenaran, dan hidup. … Pada akhirnya, tahap pekerjaan saat ini akan menuntaskan pekerjaan Tuhan, dan akan menetapkan kesudahannya. Semua orang akan memahami dan mengenal rencana pengelolaan Tuhan. Gagasan dalam diri manusia, niat manusia, pemahamannya yang salah, gagasannya terhadap pekerjaan Yahweh dan Yesus, pandangannya tentang bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan penyimpangan serta dan kesalahannya yang lain akan diperbaiki. Dan manusia akan memahami seluruh jalan kehidupan yang benar, dan seluruh pekerjaan yang dilakukan Tuhan, dan seluruh kebenaran. Ketika itu terjadi, tahap pekerjaan ini akan berakhir" ("Visi Pekerjaan Tuhan (2)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Firman Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan misteri rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, tujuan-Nya untuk mengelola umat manusia, pentingnya Tuhan menggunakan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda, serta misteri inkarnasi. Firmannya juga telah menyingkapkan bagaimana semua umat manusia telah berkembang sampai hari ini, bagaimana Iblis merusak manusia, bagaimana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan umat manusia, dan bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman untuk mengubah dan menyucikan manusia. Firman Tuhan juga memberi tahu kita bagaimana Tuhan mengakhiri zaman, bagaimana kerajaan Kristus akan diwujudkan, serta tempat tujuan dan kesudahan masa depan umat manusia. Bukan hanya ini, tetapi bahkan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh manusia selama berabad-abad telah dijawab di dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa, seperti arti semua istilah ini: "ditangkap," "buah sulung yang matang," "144.000 anak laki-laki yang menang," "pohon kehidupan," "sungai air kehidupan," "penghakiman di hadapan takhta putih yang besar," "lautan api dan belerang," dan "dunia orang mati dan neraka". Dari generasi ke generasi, tidak seorang pun yang mampu mengungkapkan misteri-misteri ini, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus pada akhir zaman telah memperlihatkan semuanya. Hanya setelah Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan hal-hal ini maka kita memperoleh pemahaman dan pengenalan yang benar tentang pekerjaan Tuhan, kehendak dan persyaratan-Nya bagi umat manusia, watak dan esensi-Nya, serta apa yang Dia miliki dan siapa Dia itu.

Saudara-saudari, pada saat ini dalam persekutuan kita, kita dapat memahami bahwa firman Tuhan mampu mengungkapkan misteri Tuhan sendiri, bahwa firman Tuhan dapat membukakan misteri yang tersembunyi, sementara manusia tidak pernah dapat mengungkapkan misteri Tuhan. Ini adalah perbedaan substantif lainnya antara perkataan manusia dan firman Tuhan.

Category: Buku | Views: 135 | Added by: xiaoyintest0814 | Tags: Renungan Harian | Rating: 5.0/1
Total comments: 0
avatar